Friday, October 25, 2013

Tebakan ala Jawa "Tembang Macapat Pucung"


malem kali ini ane bkal ngebahas tentang lagu pucung
oke ini dia .....

Pucung

Pucung adalah salah satu dari 12 puisi jawa (tembang macapat) yang sangat sederhana sekali. Pucung biasa disebut juga dengan pocung. Pucung adalah tetembangan yang digunakan untuk mengingat pada kematian, karena dekat dengan kata “pocong” yaitu pembungkusan mayat saat mau dikubur. Selain itu pucung juga berarti woh-wohan (buah-buahan) yang memberikan kesegaran. Dan kata “cung” sendiri mengingatkan pada kuncung yang lucu. Oleh sebab itu perkembangan dari tembang ini merujuk kepada hal-hal lucu atau parikan atau bedhekan (tebakan).

Pucung sendiri memiliki watak kendur, tanpa adanya klimaks dan tujuan dalam cerita. Dalam membuat pucung tidak boleh asal-asalan karena ada aturannya.
Berikut aturan dari tembang pucung.
1. Guru gatra = 4
Artinya tembang ini memiliki 4 larik kalimat.
2. Juru wilangan = 12, 6, 8, 12
Maksudnya tiap kalimat harus bersuku kata seperti diatas. Kalimat pertama 12 suku kata. Kalimat kedua 6 suku kata. Kalimat ketiga 8 suku kata. Kalimat keempat 12 suku kata.
3. Guru lagu = u, a, i, a
Akhir suku kata dari setiap kalimat harus bervokal u, a, i, a
Berikut ini adalah contoh tembang pucung.
Ngelmu iku kelakone kanthi laku --> u
Lekase lawan kas --> a
Tegese kas nyantosani --> i
Setya budya pengekesing dur angkara --> a

kesimpulannya : tembang macapat satu ini memliki peraturan untuk membuatnya dan tembang pucung ini digunakan untuk tebakan semata.
pucung yang dimaksud dalam tembang macapat dibawah adalah kata benda yang harus kita temukan
misal yang 1 ini :
Bapak pucung
renteng-renteng kaya kalung, dawa kaya ula.
pencokanmu wesi miring,
sing disaba si pucung mung turut kutha
terjemahan bhs indo :
bapak pucung
berjajar seperti kalung, panjang seperti ular
hinggapanmu besi yang miring
yang dikunjungi si pucung hanya keliling kota
dari lirik diatas kita harus bisa menerka( ceile bhasanya )apa yang sedang digambarkan tembang tersebut, jika melihat dari tembang tersebut yang berjajar, panjang, yg dihinggapi hanya besi, keliling kota. Jadi kendaraan apa yang hnya bisa jalan dibesi..? *ya sipp "Kereta" adalah jawabannya
 dari pada bingung bikin mending lihat ini dulu baru bikin sendiri :
Bapak pucung cangkemu marep mandhuwur;
 Sabane ing sendhang; pencokane lambung kering; 
Prapteng wisma si pucung mutah kuwaya

 (Bapak pucung mulutmu menghadap ke atas; Perginya ke mata air; Hinggapnya di pinggang kiri; Sampai rumah si pucung memuntahkan air). 
Jawab: Klenthing tempat air

 Bapak pucung dudu watu dudu gunung; 
Sangkamu ing sabrang; 
Ngon ingone sang Bupati; 
Yen lumampah si pucung lembehan grana 

(Bapak pucung bukan batu bukan gunung; Asalmu dari tanah seberang; Piaraan sang Bupati; Kalau berjalan si pucung berlenggang hidung). 
Jawab: gajah
 Bapak pucung renten-renteng kaya kalung; 
Dawa kaya ula; 
Pencokanmu wesi miring; 
Sing disaba si pucung mung turut kutha 

(Bapak pucung berangkai seperti kalung; Panjang laksana ular; Tempat bertenggermu besi miring; Yang didatangi si pucung dari kota ke kota). 
Jawab: kereta api

Namung tutuk; 
Lan netra kalih kadulu;
 Yen pinet kang karya; 
Sinuduk netrane kalih; 
Yeku saratira bangkit ngemah-ngemah 
(Hanya mulut; Dan mata dua terlihat; Bila diminta kinerjanya; ditusukkan matanya yang dua; Itulah syarat dia mengunyah).
 Jawabannya: Gunting
Sumber :
 Wikiedia.co.id ,

CANGKRIMAN TEMBANG | David Juniarto